Resume KBMN ke 11
Hari/ Tanggal :Rabu, 01 Februari 2023
Materi : Mengolah Majalah Sekolah
Narasumber : Widya Setianingsih, S.Ag.
Moderator : Mutmainah, S.Pd.
Peserta : Esti Fortuna Nindyah
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaikum wr. wb
Alhamdulillah, Segala Puji bagi Alloh SWT atas segala nikmat yang telah kita rasakan, Sholawat dan salam terucap bagi nabi besar Muhammad SAW.
Pertemuan KBMN kita telah masuk pada pertemuan ke 11. Malam ini kita akan sama-sama menyimak kembali uraian materi yang bergizi dari para narasumber yang luar biasa.
Malam ini yang akan memberikan untaian materi bermakna bagi para peserta KBMN adalah Ibu Widya Setianingsih, S. Pd dan bertindak sebagai moderator adalah Ibu Mutmainah, S. Pd.
Pertemuan dibuka oleh Sang Moderator Mbak Emut ( Mutmainah, S.Pd) dari Lebak Banten yang merupakan alumni peserta KBMN Batch 24 dan yang menyapa dengan puisi " Rindu Tanpa Alamat ", dilanjutkan salam sapa serta memberikan semangat kepada peserta dilanjutkan memperkenalkan narasumber, yaitu Ibu Widya Setianingsih, S.A
Ibu Emut menyampaikan kepada peserta KBMN, bahwa pertemuan ke-11 kali ini dibagi dalam 4 sesi, yakni pembukaan, penjabaran materi, sesi tanya jawab dan penutup.
Dan sekilas profil Narasumber yaitu :
Ibu Widya Setianingsih, S.Ag adalah seorang guru di MI Khadijah Malang alumni BM 2 dan juga penulis puisi " Laras Laras Makna dalam Kata".
Beliau juga menjabat sebagai pimpinan redaksi majalah sekolah bertajuk KHARISMA di MI Khadijah Malang. Dalam kesempatan ini, beliau akan menyampaikan materi kepada peserta KBMN tentang Tema "Mengelola Majalah Sekolah "
Bu Widya memulai pemaparannya dengan menceritakan pengalaman pribadi beliau dalam menulis. Beliau menyampaikan bahwa dirinya adalah pecinta literasi , dan mulai menulis sebagai pemula. Saat beliau bergabung bersama komunitas penulis , ternyata mampu membangun potensinya untuk menjadi penulis yang produktif. Dan berkat niat dan kerja keras, beliau dapat menggapai keberhasilan.
Dalam paparan nya,beliau menyampaikan tentang pentingnya majalah sekolah sebagai media komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat selaku stake holder.
Di sekolah beliau, telah berdiri sebuah majalah dengan nama Majalah Kharisma. Biasanya sekolah sering mengalami kesulitan dalam mengupayakan keberadaan majalah sekolah dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia, biaya, dan kurang optimalnya dukungan dari sekolah. Hal ini pun dihadapi oleh Bu Widya, bersama salah satu rekan nya. Mereka berdua merintis Majalah Kharisma. Beliau pun menjalankan peran ganda dalam mejalah sekolah ini yaitu sebagai pimpinan redaksi, layouter, dan bendahara sekaligus selama dua tahun lamanya. Dengan majalah yang hanya seukuran folio, Bu Widya bersama rekannya mengupayakan produksinya dengan jalur fotokopi. Untuk layout, dibuat dengan cara manual yaitu menggunting dan menempel.
Namun, produksi majalah sempat dihentikan di tengah jalan karena terkendala biaya dan kurangnya sumber daya manusia dalam pengelolaannya. Meski terhenti sementara, Bu Widya dan timnya yang terdiri dari empat orang pencari berita tetap mengajukan proposal pendanaan majalah sekolah hingga akhirnya dapat disolusikan melalui dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Dengan upaya dan kerja keras,akhirnya, Majalah Kharisma dapat kembali terbit hingga sekarang dan beliau dipercaya sebagai pimpinan redaksinya. Salah satu daya tarik dari majalah ini adalah cerita bergambarnya yang berkisah tentang tokoh Kaka dan Risma yang dilukis langsung oleh Ibu Khadijah, seorang guru Madrasah Ibtidaiyah.
Beliau menceritakan bahwa majalah tersebut juga berisi beragam karya siswa yang terdiri dari puisi, cerpen, dan keterampilan kompetensi inti (KI-4). Selain itu ada juga kolom artikel yang diberi nama "Do You Know" yang tersaji dalam dua bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Didalamnya juga dilengkapi dengan kuis berhadiah berbentuk tebak gambar, dan teka-teki silang (TTS).
Lebih lanjut, beliau mengajak para peserta pelatihan untuk membayangkan kemungkinan lahirnya majalah di sekolah masing-masing, serta agar rajin menulis di BLOG.
Kemudian Bu Widya menyampaikan beberapa langkah menerbitkan majalah sekolah, antara lain:
1. Menyatukan ide dan gagasan
2. Mengajukan Proposal
3. Membuat rancangan majala
4.Mencari rekan pendukung, seperti : percetakan dan sponsor.
5. Melakukan sosialisasi tentang manfaat dan pentingnya keberadaan majalah sekolah kepada orang tua.
Sesi selanjutnya adalah tanya jawab. Para peserta dengan antusias bertanya tentang hal-hal yang penting untuk malin memperdalam pemahaman mereka terhadap materi malam ini.
Beliau lalu menutup pelatihan hari ini dengan memberi motivasi agar dapat membangun niat dan komitmen para peserta untuk terus aktif menulis .
Materi pelatihan kali ini sungguh memberi inspirasi dan menarik. Tips narasumber dalam mengelola majalah sekolah yang disampaikanpun patut untuk di contoh dan di coba , walaupun mungkin banyak kendala yang menunggu.
Terima kasih kepada ibu Widya, semoga makin memotivasi para guru untuk bergerak dalam mengubah wajah dunia literasi sekolah, kearah yang lebih baik , aamiin
Jakarta, 2 Februari 2023
Wasalamualaikum wr. wb
Salam literasi
Komentar
Posting Komentar